Pengertian Dari Kode HTTP

0
INDONESIA HACKER CYBER TEAM 



Setiap Anda mengunjungi suatu halaman webiste, Koneksi dari Komputer Anda akan meminta data dari Server menggunakan Hypertext Transfer Protocol (Kepanjangan HTTP). Sebelum data dikirim, server mengirim beberapa HTTP Header. Header HTTP terdiri dari status kecil tentang sambungan atau alamat yang Anda minta. Jika ternyata halaman yang diminta tidak ada atau path folder server tidak terdiri dari alamat yang Anda minta, maka akan kembali muncul kode status 404 yang berarti halaman tidak tersedia atau tidak Ditemukan. Tapi jika halaman normal maka statusnya akan dalam kode 200.
Kode HTTP ini dibangun oleh Konsorsium bernama World Wide Web Consortiun (W3C) pada tahun 1992 sebagai bagian dari 0,9 HTTP Spesifications. Mereka didefinisikan oleh Tim Berners-Lee, orang yang sama yang sendirian menemukan web dan browser web pertama kali tahun 1990 .Berners-Lee menyamakan kode status HTTP dengan kode status FTP, yang sudah ada sejak tahun 1990; FTP specifications diresmikan tanggal 1985, meskipun FTP sebenarnya telah digunakan lebih lama lagi.
Lalu apa makna dibalik angka 404 itu? Mari kita lihat satu persatu maksud dari angka-angka ini.
Angka 4 pada nomor pertama dari 404 menunjukkan adanya kesalahan pada client. Server merespon bahwa ada sesuatu yang salah yang berkaitan dengan request pengunjung semisal ejaan url yang salah, atau page tidak ditemukan.
Angka 0 pada nomor kedua menunjukkan (mengacu) pada kesalahan sintax umum (syntax error). Ini bisa juga menandakan dalam melakukan kesalahan dalam ejaan.
Sedangkan angka 4 terakhir hanya menunjukkan kesalahan tertentu dalam kelompok 40x, yang juga mencakup400: Bad Request, 401: Tidak Sah,dan lain sebagainya.
Ada yang berpendapat, angka 404 ini berasal dari 'croom 404'. Ruang 404 adalah ruang tempat server web pertama yang ada di kantor CERN, tempat Tim Berners-Lee bekerja. Namun pendapat ini dibantah oleh Tom S, seorang yang telah mengunjungi kantor CERN. Dia bercerita bahwa tidak ada pada lantai 4 gedung CERN yang diberi no 04. Pada lantai 4, nomor ruangan dimulai dari 10 yang berarti ruang 410 dan seterusnya. Jadi Room 404 adalah mitos semata. 404 hanyalah urutan kode biasa pada kode HTTP.
Untuk anda yang ingin mengetaui lebih lanjut apa saja kode HTTP yang di buat olehTim Berners-Lee, berikut akan kami berikan Kodenya.
Daftar Kode Respon Normal
1. “100″ ; Section 10.1.1: Continue / Lanjutkan
2. “101″ ; Section 10.1.2: Switching Protocols
3. “200″ ; Section 10.2.1: OK
4. “201″ ; Section 10.2.2: Created / Telah Dibuat
5. “202″ ; Section 10.2.3: Accepted
6. “203″ ; Section 10.2.4: Non-Authoritative Information / Info Tidak Resmi
7. “204″ ; Section 10.2.5: No Content
8. “205″ ; Section 10.2.6: Reset Content
9. “206″ ; Section 10.2.7: Partial Content
10. “300″ ; Section 10.3.1: Multiple Choices
11. “301″ ; Section 10.3.2: Dipindahkan secara permanent
12. “302″ ; Section 10.3.3: Found / Ditemukan
13. “303″ ; Section 10.3.4: See Other
14. “304″ ; Section 10.3.5: Not Modified
15. “305″ ; Section 10.3.6: Use Proxy / Gunakan Proxy
16. “307″ ; Section 10.3.8: Temporary Redirect
Daftar Kode Kesalahan Server Side
1. “200″ ; Section 10.2.1: OK
2. “201″ ; Section 10.2.2: Created
3. “202″ ; Section 10.2.3: Accepted
4. “203″ ; Section 10.2.4: Non-Authoritative Information
5. “204″ ; Section 10.2.5: No Content
6. “205″ ; Section 10.2.6: Reset Content
7. “206″ ; Section 10.2.7: Partial Content
Daftar Kode Kesalahan Client Side
1. “400″ ; Section 10.4.1: Bad Request / Permintaan: Buruk
2. “401″ ; Section 10.4.2: Unauthorized
3. “402″ ; Section 10.4.3: Payment Required / Pembayaran Dibutuhkan
4. “403″ ; Section 10.4.4: Forbidden
5. “404″ ; Section 10.4.5: Not Found
6. “405″ ; Section 10.4.6: Method Not Allowed
7. “406″ ; Section 10.4.7: Not Acceptable
8. “407″ ; Section 10.4.8: Proxy Authenti ation Required
9. “408″ ; Section 10.4.9: Request Timeout
10. “409″ ; Section 10.4.10: Conflict
11. “410″ ; Section 10.4.11: Gone
12. “411″ ; Section 10.4.12: Length Required
13. “412″ ; Section 10.4.13: Precondition Failed
14. “413″ ; Section 10.4.14: Request Entity Too Large
15. “414″ ; Section 10.4.15: Request-URI Too Large
16. “415″ ; Section 10.4.16: Unsupported Media Type
17. “416″ ; Section 10.4.17: Requested range not satisfiable
18. “417″ ; Section 10.4.18: Expectation Failed
19. “500″ ; Section 10.5.1: Internal Server Error
20. “501″ ; Section 10.5.2: Not Implemented
21. “502″ ; Section 10.5.3: Bad Gateway
22. “503″ ; Section 10.5.4: Service Unavailable
23. “504″ ; Section 10.5.5: Gateway Time-out
24. “505″ ; Section 10.5.6: HTTP Version not supported